-onezblog-

Lecehkan Mahasiswa, Dosen Etika Akper Dibui

Beri Sanksi Mahasiswa Kumur dengan Urine

UNAAHA - Dosen Akademi Perawat Pemkab Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Asmana SKM dijebloskan ke tahanan Polres Konawe sejak sekitar pukul 14.00 kemarin (31/5). Dosen yang mengajar etika keperawatan tersebut ditahan setelah diperiksa sebagai tersangka kasus pelecehan terhadap mahasiswa.

Asmana memerintahkan mahasiswanya meneguk urine. Perbuatan tersebut terungkap lewat rekaman video yang beredar. Karena itu, dia tidak bisa mengelak.

Kepada Kendari Pos (Jawa Pos Group), Asmana mengakui perbuatannya itu. Menurut dia, perintah tersebut memang tidak termasuk materi pelajaran. Itu semata variasi yang dia ciptakan. "Dalam praktik, mahasiswa harus mengenali dan mengetahui hal-hal yang jorok, termasuk urine,'' katanya.

Dia menjelaskan bahwa hal itu sudah disampaikan kepada mahasiswa. Saat bekerja sebagai perawat kelak, mereka tidak boleh langsung meludah saat mencium bau busuk, termasuk urine, apalagi di depan pasien. "Dalam teori etika keperawatan memang tidak ada. Namun, ini pembiasaan saja,'' kilahnya.

Terkait dengan salah seorang mahasiswa, Aslin, yang berkumur dengan urine, Asmana mengatakan sebagai shock therapy. "Saya sebenarnya berharap dia menolak perintah tersebut dan memilih membuat surat pernyataan,'' katanya.

Ketika itu, Aslin kedapatan mengencingi mobil direktur Akper Hj Harlina L. SKM MSi. Sebagai sanksi, Asmana memberikan tiga alternatif kepada Aslin. Minum sedikit, minum banyak, atau berkumur-kumur dengan urinenya.

Ternyata, Aslin memilih berkumur. Asmana mengaku terkejut dalam hati. ''Sebagai mahasiswa, seharusnya dia berpikir rasional dan kritis. Saya pikir, dia akan menolak perintah itu dan memilih membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya,'' tambahnya.

Meski begitu, Asmana mengakui bahwa hukuman tersebut tidak setimpal dengan perbuatan Aslin yang dituding mengencingi mobil direktur Hj Harlina L. SKM MSi. Asmana membantah hukuman terhadap Aslin itu atas arahan direktur.

Menurut Asmana, Harlina hanya memerintahkannya untuk memberikan sanksi kepada Aslin. ''Saat kejadian, saya tidak masuk. Direktur menitip pesan pada dosen lainnya, Pak Peli, agar saya menindak,'' jelasnya.

Soal pencopotan dirinya, dia bisa menerima. Meski sebenarnya, direktur Akper bukan atasannya langsung. ''Atasan langsung saya bupati Konawe,'' tambahnya.

Kasatreskrim Polres Konawe AKP Felli Hermanto SIK saat dikonfirmasi melalui penyidik Brigadir Taufieq membenarkan adanya pemeriksaan atas Asmana SKM. "Untuk sementara, pemeriksaan tersangka. Yang bersangkutan dijerat pasal 335 ayat 1 perbuatan tidak menyenangkan subsider 310 KUHP. Ancaman satu tahun penjara," ujar Taufieq.

Pihaknya masih terus memeriksa dua saksi lainnya, yakni dosen Akper Peli dan Ketua Tingkat 1 B Ilham. ''Tahap pertama ini kami tahan selama 20 hari. Kalau berkasnya belum lengkap, penahanannya dapat diperpanjang,'' tambahnya. (din/jpnn/ruk)

http://www.jawapos.co.id/halaman/ind...tail&nid=72538